
Dr. Lee De Forest dari AS merupakan penemu radio
tahun 1916 sehingga mendapat julukan The Father of Radio. Tahun 1919 Dr. Frank
Conrad (seorang ahli pada westing house Company di Pitssberg AS) berhasil
mengadakan eksperimen menyiarkan musik. Tahun 1920 masyarakat Amerika dapat
menikmati siaran radio dan mulai tahun 1923 stasiun radio meningkat tajam
menjadi SSG Stasiun. Tahun 1933, Prof. E.H. Amstrong memperkenalkan FM
(Frequency Modulation) yang mempunyai kelebihan antara lain:
1)
Dapat menghilangkan interference
(gangguan) yang disebabkan oleh cuaca, bintik-bintik matahari, alat listrik,
atau dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama,
2)
Suaranya jelas dan jernih.

Pada tanggal 1 April 1933, Mangkunegoro VII dan
Sarsito Mangunkusumo mendirikan SRV (Solossche Radio Vereenging) di Surakarta.
Bisa dikatakan SRV adalah pelopor timbulnya siaran radio yang diusahakan oleh
bangsa Indonesia sendiri. Sedangkan radio siaran pertama diusahakan oleh Hindia
Belanda yaitu pada tanggal 16 Juni 1925 yang bernama BRV (Bataviasche Radio
Vereenging) di Jakarta. Badan-badan radio yang lainnya adalah :
NIROM
:
Nederlansch Indische Radio Omroep Mij di Jakarta, Bandung, dan Medan.
MAVRO
:
Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep di Yogyakarta.
Atas usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito
Mangunkusumo tanggal 24 Maret 1937 didirikan PPRK (Perserikatan Perkumpulan
Radio Ketimuran) di Bandung dengan tujuan berupaya memajukan kesenian dan
kebudayaan nasional guna kemajuan masyarakat Indonesia secara rohani dan
jasmani.Pada masa pendudukan Jepang, penyelenggaraan radio ditangani oleh Hoso
Kanri Kyoku. Perkembangan radio merosot karena semua radio siaran diarahkan
untuk kepentingan militer Jepang. Pada awal kemerdekaan, radio berperan
menyebarkan berita Proklamasi.Tanggal 11 September 1945 diadakan rapat di
Jakarta yang dipimpin oleh Abdurrachman Saleh dan dihadiri oleh 16 pemimpin
dari Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Adapun hasilnya
adalah sebagai berikut :
a)
Menetapkan tanggal 11 September
1945 sebagai hari berdirinya RRI.
b)
Semua yang hadir menyatukan diri
sebagai pegawai RRI.
c)
Pusat RRI di Jakarta.
d)
Abdurrachman Saleh dipilih
sebagai Pemimpin Umum RRI.
e)
Cabang RRI yang pertama adalah
Jakarta, Bandung, Surakarta, Purwokerto,Semarang, Yogyakarta, Malang, dan
Surabaya.
f)
Semboyan RRI “sekali di udara
tetap di udara”.
No comments:
Post a Comment